1.
Pengertian Sarana dan Prasarana Kantor
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat
dalam mencapai maksud dan tujuan; alat. Prasarana adalah segala sesuatu yang
merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan,
proyek). Antara sarana dan prasarana tidak terlalu jauh berbeda, karena keduanya
saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Untuk membedakannya, sarana lebih
ditujukan kepada benda-benda yang bergerak, sedangkan prasarana lebih ditujukan
untuk benda-benda yang tidak bergerak.
2.
Jenis-jenis Sarana dan Prasarana Kantor
1.
Peralatan atau Perlengkapan Kantor (Office Supplies)
Peralatan atau perlengkapan
kantor adalah alat atau bahan yang digunakan untuk membantu pelaksanaan
pekerjaan kantor sehingga menghasilkan suatu pekerjaan yang diharapkan selesai
lebih cepat, tepat, dan baik.
Peralatan
atau perlengkapan kantor dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.
Peralatan atau perlengkapan kantor dilihat dari bentuknya
dibagi menjadi 3, antara lain :
o Berbentuk lembaran atau helaian (kertas).
o Berbentuk non lembaran (bukan berupa kertas lembaran).
o
Berbentuk buku, antara lain :
§ Buku catatan (block note) yaitu buku yang digunakan untuk menulis
catatan harian sekretaris.
§
Buku pedoman organisasi yaitu buku panduan tentang
informasi yang berkaitan dengan organisasi.
§
Buku alamat relasi yaitu buku yang berisi tentang daftar
alamat dari berbagai macam organisasi lain atau relasi yang khususnya sering
melakukan kerjasama.
§
Buku telepon yaitu buku yang berisi daftar telepon dari
berbagai organisasi yang menjadi relasi dan nomor-nomor penting lainnya.
§ Kamus (bahasa Indonesia dan asing).
§
Peta kota-kota besar.
§
Buku tahunan yaitu buku yang berisi tentang informasi
perkembangan atau kemajuan perusahaan selama setahun terakhir.
§
Buku tamu yaitu buku yang digunakan untuk mencatat tamu
yang datang ke perusahaan.
§
Buku agenda surat yaitu buku yang mencatat surat keluar
masuknya surat setiap hari.
§
Buku catatan keuangan.
§ Buku objek wisata (brosur atau pamflet).
2. Peralatan atau perlengkapan kantor dilihat dari penggunaannya dibagi
menjadi 2, antara lain :
o
Barang habis pakai adalah barang atau benda kantor yang
penggunaannya hanya satu atau beberapa kali pakai atau barang tidak tahan lama.
o Barang tidak habis pakai adalah barang atau benda kantor yang penggunaannya
tahan lama.
2. Mesin-mesin Kantor (Office Machine)
Mesin-mesin kantor adalah
alat yang digunakan untuk menghimpun, mencatat, mengolah bahan-bahan keterangan
dalam pekerjaan kantor yang bekerja secara mekanik, elektrik, dan magnetik.
3. Mesin Komunikasi Kantor (Office Communication)
Mesin komunikasi kantor
adalah sarana kantor yang digunakan untuk melakukan komunikasi baik di
lingkungan organisasi sendiri maupun ke luar organisasi.
4. Perabot Kantor (Office Furniture)
Perabot kantor adalah
benda-benda kantor yang terbuat dari kayu atau besi untuk membantu pelaksanaan
tugas pekerjaan kantor.
5. Interior Kantor (Office Arrangement)
Interior kantor adalah
benda-benda kantor yang digunakan untuk menambah suasana jadi menyenangkan
sehingga memberi semangat dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan.
6. Tata Ruang Kantor (Office Lay Out)
Tata ruang kantor adalah
pengaturan ruangan kantor serta pengaturan penyusunan alat-alat dan perabotan
kantor sesuai dengan luas lantai dan ruangan kantor yang tersedia sehingga
memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada karyawan dalam bekerja.
Berikut
pengertian tata ruang kantor menurut pendapat beberapa ahli administrasi
perkantoran yaitu :
§ Menurut Drs. The Liang Gie dalam bukunya Administrasi Perkantoran Modern,
tata ruang kantor adalah penyusunan alat-alat pada letak yang tepat serta
pengaturan kerja yang memberikan kepuasan bekerja bagi para karyawannya.
§ Menurut Littlefield dan Peterson dalam bukunya Modern Office Management,
tata ruang kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan alat perlengkapan pada
luas ruang yang tersedia.
Berikut
penjelasan tata ruang kantor berdasarkan tujuan, bentuk, dan pedomannya
1.
Tujuan Tata Ruang Kantor
o
Memberikan kenyamanan kepada karyawan sehingga karyawan
betah dalam bekerja.
o
Memanfaatkan ruangan kantor dengan maksimal sehingga
tidak ada ruang yang tidak berguna.
o
Memudahkan arus komunikasi dan arus kerja.
o
Memudahkan dalam pengawasan.
o
Memudahkan dalam memberikan pelayanan, baik pelayanan
kepada rekan kerja maupun kepada pelanggan.
o
Memudahkan gerak karyawan dalam bekerja.
o
Memberikan rasa aman dan keleluasaan pribadi.
o
Menjauhkan dari kebisingan yang terjadi.
o
Memberikan pencitraan yang baik kepada pelanggan maupun
tamu perusahaan.
2.
Bentuk-bentuk Tata Ruang Kantor
1.
Ruang kantor terbuka (open plan offices) adalah
ruangan dimana semua kegiatan karyawan dilakukan bersama-sama dalam satu
ruangan tanpa dipisahkan oleh tembok atau penyekat kayu.
Keuntungan tata ruang kantor terbuka yaitu :
§
Mudah merubah ruangan.
§
Mudah dalam berkomunikasi dan berkoordinasi
antarkaryawan.
§
Mudah dalam pengawasan.
§
Menghemat penggunaan penerangan dan peralatan.
§
Memudahkan penempatan, penggunaan, dan perawatan
peralatan kerja.
§
Memperlancar arus pekerjaan.
§
Cahaya mudah masuk dan udara mudah beredar sehingga
suasana jadi lebih segar.
Kerugian tata ruang kantor terbuka yaitu :
§
Sulit melakukan pekerjaan yang bersifat rahasia.
§
Kebisingan akan mudah terjadi sehingga konsentrasi kerja
terganggu.
§
Karyawan kurang leluasa dalam hal yang menyangkut
pribadi.
2. Ruang kantor tertutup (closed plan offices) adalah ruangan kantor
yang dipisahkan oleh tembok atau penyekat kayu.
Keuntungan tata ruang kantor tertutup yaitu :
§
Pekerjaan yang sifatnya rahasia dapat terjaga.
§
Pimpinan maupun karyawan dapat bekerja lebih tenang
karena terhindar dari kebisingan.
§
Karyawan lebih leluasa dalam bekerja.
Kerugian tata ruang kantor tertutup yaitu :
§ Pengawasan lebih sulit karena terhalang oleh penyekat.
§
Cahaya sulit masuk dan udara lebih sulit beredar sehingga
suasana lebih pengap.
§
Perubahan tempat lebih sulit dilakukan.
2. Ruang kantor semi tertutup adalah ruang yang disekat hanya setinggi 1,5 m. Keuntungan
tata ruang kantor semi tertutup yaitu menjaga privasi kerja dan kerugian
tata ruang kantor semi tertutup yaitu perubahan tempat lebih sulit
dilakukan.
2.
Pedoman Pembuatan Tata Ruang Kantor
1.
Asas-asas tata ruang kantor antara lain :
§
Asas jarak terpendek.
§
Asas rangkaian kerja.
§
Asas penggunaan seluruh ruangan.
§
Asas integrasi kegiatan.
§
Asas perubahan susunan tempat kerja.
§
Asas keamanan dan kepuasan karyawan.
2. Prinsip-prinsip tata ruang kantor antara lain :
§
Bagian atau fungsi kerja yang berhubungan diempatkan
berdekatan.
§
Pekerjaan dilakukan secara berkesinambungan dalam garis
lurus.
§
Alur kerja harus sederhana.
§
Perlengkapan kantor diletakkan dekat karyawan yang
menggunakannya.
§
Sebaiknya meja dan kursi dalam satu bagian mempunyai
ukuran yang sama.
§
Perhatikan cahaya, sebaiknya tidak ada karyawan yang
menghadap cahaya langsung.
§
Jika pekerjaannya banyak berhubungan dengan masyarakat,
sebaiknya ditempatkan di bagian terdepan.
§
Jika ada pekerjaan yang dapat mendatangkan kebisingan,
sebaiknya dijauhkan dari bagian yang lain dan dtempatkan dekat jendela.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi tata ruang kantor antara lain :
1.
Sistem Pencahayaan atau Penerangan
Jenis
pencahayaan yang biasa digunakan dalam kantor dibagi menjadi 4, yaitu :
§ Natural lighting adalah pencahayaan yang berasal dari sinar matahari.
§ Task lighting (memerlukan konsentrasi yang tinggi).
§ Ambient lighting adalah penggunaan cahaya yang berasal dari penggunaan
lampu-lampu yang berada di langit-langit ruang kantor.
§ Accent lighting adalah pencahayaan yang digunakan hanya di daerah
tertentu saja.
Sistem
pencahayaan atau penerangan ada 4, yaitu :
§ Penerangan direct dilakukan dengan mengarahkan cahaya 90-100%
langsung ke area kerja.
§ Penerangan semi direct dilakukan dengan mengarahkan cahaya sekitar
60-90% ke bawah dan sisanya diarahkan ke atas, lalu dipantulkan kembali ke
bawah.
§ Penerangan indirect dilakukan dengan mengarahkan cahaya sekitar
90-100% cahaya pertama diarahkan ke atas, lalu menyebar dan memantul ke bawah
ke area kerja.
§ Penerangan semi indirect dilakukan dengan mengarahkan cahaya sekitar
60-90% diarahkan ke atas, lalu dipantulkan ke bawah dan sisanya juga diarahkan
ke area kerja.
Menurut Keputusan Menteri
Kesehatan No. 1405 tahun 2002, pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu
bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
2. Sistem Warna
1.
Macam-macam warna ada 3, yaitu :
§ Warna primer (warna pokok).
§
Warna sekunder (warna yang dihasilkan dari campuran warna
primer).
§
Warna tersier (warna yang dihasilkan dari pencampuran
warna primer dan sekunder).
2.
Arti warna dan efek psikologis
§
Merah berarti berani, sensual, mewah. Warna merah dapat
mendatangkan energi, aktif, memberikan suasana hangat dan komunikatif, optimis,
antusias, meningkatkan aliran darah dalam tubuh, dan bersemangat.
§ Kuning berarti kehangatan, bercahaya, cerah. Warna kuning dapat membangkitkan
energi, mood (suasana hati), dan vitalitas.
§
Hijau berarti alami. Warna hijau dapat menyeimbangkan
emosi seseorang sehingga lebih stabil, ruangan juga lebih segar, sejuk, dan
tenang.
§ Biru berarti harmonis, tenang, lapang. Warna biru dapat menimbulkan
perasaan tenang, sejuk, tentram, hening, damai, nyaman, dan aman.
§
Putih berarti orisinal, ringan, polos, tentram, nyaman,
terang. Namun terlalu banyak warna putih dapat mendatangkan perasaan dingin,
steril, dan kaku.
§
Merah muda berarti ceria, romantis. Warna merah muda
dapat memberikan kesan lembut, menenangkan, mengesankan anak muda, dan bersifat
kekanak-kanakan.
§
Oranye (jingga tua) berarti bersahabat, hampir sama
dengan merah. Warna oranye dapat memberikan efek energik, fit, ramah, senang,
gembira, penuh harapan, percaya diri, dan dapat mengurangi depresi atau
perasaan tertekan. Namun bila berlebihan dapat merangsang perilaku hiperaktif.
§
Cokelat berarti netral, rendah hati. Warna cokelat dapat
memberikan kenyamanan, kehangatan, anggun, dan elegan.
§
Abu-abu berarti serius, tenteram, damai. Warna abu-abu
dapat memberikan keheningan dan kesan luas.
§
Hitam dapat memancarkan kekuatan, misterius, klasik,
elegan.
§
Ungu berarti spiritual, magis dan mistis, feminim, antik,
anggun, hangat, sensual, dan menarik perhatian orang.
3.
Pertimbangan dalam memilih warna ruang
§
Ukuran ruang.
§
Lokasi bangunan.
§ Lokasi ruangan.
§
Tipe ruang.
§
Bentuk ruang.
§
Tinggi ruang.
4.
Keuntungan penggunaan warna yang sesuai
§
Kantor lebih menarik dan menyenangkan.
§
Ruangan tidak terlalu silau akibat cahaya yang
berlebihan.
§
Karyawan dapat bekerja lebih semangat, tenang, dan
gembira.
§
Produktivitas kerja karyawan akan meningkat.
§
Karyawan merasa lebih lega dan rasa tertekan dapat
berkurang.
§
Dapat meningkatkan citra yang baik bagi perusahaan.
3. Sistem Pengaturan Udara Ruangan
Suhu udara yang disarankan
untuk kondisi kerja dengan nyaman adalah 25,6° Celcius. Selain udara yang panas, ruangan yang lembab dapat mempengaruhi
prestasi kerja karyawan.
Cara
mengatasi udara panas dan lembab yaitu :
·
Ruang kantor menggunakan AC (air conditioner) yang
dapat mengatur suhu udara ruang kerja secara otomatis.
·
Membuat ventilasi (lubang udara) yang cukup.
·
Memakai pakaian kerja yang sesuai dengan kondisi ruang.
Keuntungan
pengaturan udara ruangan yang tepat dan baik antara lain :
§ Karyawan lebih nyaman dalam bekerja.
§
Semangat kerja karyawan dapat meningkat.
§
Kesehatan karyawan lebih terpelihara.
§
Produktivitas kerja lebih meningkat.
§
Kualitas kerja menjadi lebih baik.
§
Memberi kesan yang baik kepada tamu.
4. Sistem Penataan Suara
Akibat
yang ditimbulkan dengan adanya kegaduhan dalam kantor antara lain :
§
Konsentrasi karyawan terganggu.
§
Semangat kerja karyawan menurun.
§
Dapat terjadi gangguan mental atau saraf karyawan.
§
Karyawan tambah lelah.
§
Kesalahan kerja banyak terjadi.
§
Produktivitas kerja rendah.
Untuk
mengatasi atau mengurangi agar kebisingan tidak terlalu berpengaruh dapat
dilakukan dengan :
o
Ruangan diberi penyadap suara.
o
Di bawah mesin tik diberi alas karet sehingga suara mesin
tik dapat diredam.
o Pengadaan printer diusahakan yang tidak terlalu bersuara (laser).
o
Tempat pesawat telepon diusahakan di tempat yang khusus.
3.
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kantor
Tujuan pengelolaan sarana
dan prasarana kantor adalah agar semua kegiatan yang berhubungan dengan
perbekalan kantor baik yang bersifat administrasi maupun teknis operasional
dapat dijalankan dengan baik dan efisien.
Dalam
mengelola sarana dan prasarana kantor dilakukan dengan beberapa kegiatan antara
lain :
1.
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
Pengadaan sarana dan
prasarana kantor adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk
menunjang pelaksanaan tugas.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan sarana dan prasarana kantor
antara lain :
§
Gunakan prosedur pengelolaan sarana dan prasarana.
§ Tentukan jenis, kualitas, dan kuantitas sarana dan prasarana yang
dibutuhkan.
§
Sesuaikan antara kebutuhan sarana dan prasarana dengan
biaya yang tersedia.
§
Sedia dan gunakan sarana dan prasarana dalam kegiatan
operasional.
§
Penyimpanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
§
Kumpulkan dan kelola data sarana dan prasarana.
§
Penghapusan sarana dan prasarana sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
Karena
sarana dan prasarana di kantor banyak macam dan ragamnya, maka perencanaan
dapat dilakukan sesuai dengan jenis dan spesifikasinya, yaitu :
o
Barang habis pakai, perencanaannya dapat dilakukan
sebagai berikut :
§
Menyusun daftar perlengkapan yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan rencana kegiatan.
§
Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan
barang tersebut setiap bulan.
§
Menyusun rencana pengadaan barang menjadi rencana
triwulan dan menjadi rencana tahunan.
o
Barang tidak habis pakai, perencanaannya dapat dilakukan
sebagai berikut :
§
Menyusun dan menganalisa keperluan perlengkapan sesuai
dengan rencana kegiatan serta memperhatikan perlengkapan yang masih ada dan
masih dapat dipakai.
§
Memperkirakan biaya perlengkapan dengan memperhatikan
standar yang telah ditentukan.
§
Menetapkan skala prioritas menurut dana yang tersedia dan
urgensi kebutuhan.
§
Menyusun rencana pengadaan tahunan.
o Barang tidak bergerak meliputi :
o
Tanah, perencanaannya dapat dilakukan sebagai berikut :
§
Menyusun rencana pengadaan tanah yang lokasi dan luasnya
disesuaikan dengan kebutuhan.
§
Mengadakan survei untuk menentukan lokasi tanah yang baik
dan sesuai dengan maksud dan memperhatikan rencana tata kota.
§
Mengadakan survei terhadap adanya sarana jalan, listrik,
telepon, air, dan alat angkutan.
§
Mengadakan survei harga tanah di lokasi yang telah
ditentukan untuk bahan pengajuan rencana anggaran.
§ Mengadakan rencana anggaran kepada satuan organisasi yang ditetapkan baik
di daerah maupun di pusat dengan melampirkan data yang disusun dari hasil
survei.
o
Bangunan, perencanaannya dapat dilakukan sebagai berikut
:
§
Mengadakan survei tentang keperluan bangunan untuk
memperoleh data mengenai fungsi bangunan, struktur organisasi yang akan
digunakan, jumlah pemakai, jenis dan jumlah perabot yang akan ditempatkan.
§
Mengadakan perhitungan luas bangunan yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan disusun atas dasar data survei.
§
Menyusun rencana anggaran biaya yang disesuaikan dengan
harga standar yang berlaku di daerah yang bersangkutan.
§
Menyusun tahapan rencana anggaran biaya yang disesuaikan dengan
rencana tahapan pelaksanaan secara teknis serta memperkirakan anggaran yang
disediakan tiap tahun dengan memperhatikan skala prioritas yang telah
ditetapkan.
Langkah-langkah
yang dilakukan dalam pengadaan barang dan bahan kantor antara lain :
§
Bagian yang membutuhkan barang membuat surat permohonan
atau daftar permintaan barang ke bagian gudang.
§
Petugas gudang memeriksa persediaan atau stok barang di
gudang. Apabila barang tersedia di gudang, maka akan diberikan dengan bon
pengeluaran dari gudang. Tapi jika tidak ada, maka surat tersebut diberi nomor
dari buku induk.
§ Surat diserahkan ke bendahara. Kemudian bendahara akan memeriksa kebutuhan
barang atau bahan kantor yang akan dibeli dan menyesuaikan dengan dana yang
tersedia.
§
Meminta persetujuan kepada pimpinan. Apabila disetujui,
maka surat diserahkan ke bagian logistik untuk melakukan pembelian barang yang
dibutuhkan.
§ Sebelum barang diterima, barang diperiksa atau diuji (kualitas dan
kuantitasnya). Jika barang sudah cocok, maka barang diterima dengan menggunakan
buku serah terima barang.
§
Sesudah dicatat barang-barang tersebut disimpan di gudang
untuk didistribusikan ke bagian unit yang membutuhkannya.
2. Penyimpanan Sarana dan Prasarana Kantor
Penyimpanan sarana dan
prasarana kantor adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan kerja atau petugas
gudang untuk menampung hasil pengadaan barang atau bahan kantor baik berasal
dari pembelian, instansi lain, atau diperoleh dari bantuan.
Tujuan
penyimpanan barang atau bahan kantor antara lain :
o Agar barang tidak cepat rusak.
o Agar tidak terjadi kehilangan barang.
o Agar barang tersusun rapi sehingga mudah ditemukan apabila barang tersebut
dicari.
o
Memudahkan dalam pengawasan.
o
Memudahkan dalam analisis barang.
Hal-hal
yang harus diperhatikan sebelum penyimpanan barang atau bahan kantor dilakukan
antara lain :
·
Persediaan alat-alat pemeliharaan yang diperlukan.
·
Pergudangan yang memenuhi syarat yang ditentukan.
·
Sifat barang yang disimpan.
·
Sarana penyimpanan dan pemeliharaan.
·
Prosedur dan tata kerja.
·
Biaya yang disediakan.
·
Tenaga yang diperlukan.
·
Jangka waktu penyimpanan.
Cara penyimpanan barang atau bahan kantor antara lain :
·
Barang disimpan berdasarkan klasifikasi (jenis, berat,
merk, dan satuan barang).
·
Barang disimpan dalam keadaan bersih.
·
Barang disimpan dalam ruangan yang cukup ventilasi.
·
Barang disimpan di tempat yang memadai.
·
Barang disimpan rapi dengan kode yang telah ditentukan
agar mudah dicari.
·
Barang yang disimpan harus terhindar dari sengatan
matahari atau siraman air.
·
Barang disimpan di ruangan yang dapat dikunci.
·
Barang yang disimpan harus sudah dihitung dan dicatat
dalam buku persediaan.
·
Barang yang biasanya dikeluarkan lebih cepat sebaiknya
diletakkan di bagian terdepan, sebaliknya barang yang dikeluarkan lebih lama
disimpan lebih dalam.
3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
Pemeliharaan sarana dan
prasarana kantor adalah kegiatan terus-menerus untuk mengusahakan agar barang
atau bahan kantor tetap dalam keadaan baik atau siap untuk dipakai.
Tujuan
pemeliharaan sarana dan prasarana kantor antara lain :
o
Agar barang tidak mudah rusak karena hama atau suhu.
o Agar barang tidak mudah hilang.
o
Agar barang tidak kadaluarsa.
o
Agar barang tidak mudah susut.
o
Agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan bersih.
Pemeliharaan
sarana dan prasarana kantor dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
·
Pemeliharaan berdasarkan waktu
o Pemeliharaan sehari-hari (dilakukan setiap hari).
o
Pemeliharaan berkala (menurut jangka waktu tertentu).
·
Pemeliharaan berdasarkan jenis barang
o
Pemeliharaan barang bergerak (dilakukan setiap hari atau
berkala).
o
Pemeliharaan barang tidak bergerak (dilakukan setiap hari
atau berkala).
4. Inventarisasi Sarana dan Prasarana Kantor
Inventarisasi sarana dan
prasarana kantor adalah semua kegiatan dan usaha untuk memperoleh data yang
diperlukan mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki atau pencatatan terhadap
sarana dan prasarana.
Tujuan
inventarisasi sarana dan prasarana kantor antara lain :
§
Agar peralatan tidak mudah hilang.
§
Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan
pengelolaan barang sehingga dapat dipertanggung jawabkan.
§
Memudahkan dalam pengecekan barang.
§
Memudahkan dalam pengawasan.
§
Memudahkan ketika mengadakan kegiatan mutasi atau
penghapusan barang.
Untuk memudahkan
inventarisasi dibutuhkan buku pencatatan inventarisasi barang, macam-macamnya
yaitu :
§
Buku induk barang inventaris adalah buku yang digunakan
untuk mencatat semua barang inventaris yang sudah atau pernah dimiliki oleh
suatu kantor. Buku ini digunakan untuk mencatat barang yang tidak habis pakai.
§
Buku golongan barang inventaris adalah buku pembantu yang
digunakan untuk mencatat barang-barang inventaris menurut golongan yang
ditentukan, masing-masing berdasarkan klasifikasi kode barang yang telah ditentukan.
Buku ini digunakan untuk mencatat barang yang tidak habis pakai.
§
Buku catatan barang non inventaris adalah buku yang
digunakan untuk mencatat semua barang non inventaris (barang yang belum
diketahui statusnya) yang dimiliki oleh suatu kantor. Buku ini digunakan untuk
mencatat barang yang habis pakai.
2. Laporan Sarana dan Prasarana Kantor
Laporan sarana dan
prasarana kantor adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk melaporkan keadaan
sarana dan prasarana kantor, baik persediaan, mutasi, maupun keadaan fisik dari
sarana dan prasarana tersebut dalam periode waktu tertentu (triwulan, semester,
atau setahun).
Fungsi
laporan sarana dan prasarana kantor adalah :
o
Sebagai bahan pertanggung jawaban.
o
Sebagai pengendali persediaan.
o
Memberikan informasi tentang barang yang tersedia dan
mutasi barang.
o
Sebagai dasar atau bahan dalam pengambilan keputusan
pimpinan.
Dalam
menyampaikan laporan secara tertulis kepada pimpinan, sebaiknya dilampiri
dengan beberapa bukti atau catatan pendukung antara lain :
o
Bukti penerimaan barang.
o
Bukti pembelian barang.
o
Bukti pengeluaran barang.
o
Kartu barang.
o
Kartu persediaan.
o
Daftar inventaris.
o
Daftar rekapitulasi barang inventaris.
Teknik pembuatan laporan disusun sebagai berikut :
o
Memeriksa barang.
o
Menghitung persediaan barang awal tahun anggaran.
o
Menghitung penerimaan dan pengadaan barang.
o
Menghitung pengeluaran barang.
o
Menghitung sisa persediaan.
o
Mencatat mutasi barang.
o
Melaporkan kepada atasan atau pimpinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar